Sukses

Kereta yang Anjlok Telah Ditarik

Seluruh gerbong KA Parahyangan yang tergelincir di Karawang, Jawa Barat, berhasil dipindahkan. Sejumlah kalangan menilai ada kejanggalan dalam kecelakaan yang melukai puluhan penumpang itu.

Liputan6.com, Karawang: Kereta Api Parahyangan yang tergelincir di kawasan Jalan Rangga Gede, Babakan Sankali, Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/11) siang, selesai dievakuasi. Pemindahan empat gerbong yang anjlok ini menggunakan dua alat berat crane. Kendati begitu, hingga kini belum diketahui penyebab anjloknya kereta api jurusan Jakarta-Bandung ini [baca: Evakuasi Gerbong KA Parahyangan Masih Berlangsung].

Menurut Direktur Jenderal Perkeretapian Departemen Perhubungan Soemino E.S., ada keanehan dalam kecelakaan KA Parahyangan ini. Pasalnya, jalur kereta api tempat kecelakaan terjadi berada di lengkungan dengan jari-jari 950 meter dengan trek berbantal beton. Sementara kereta sendiri menggunakan alat penambat elastis. Dengan begitu, kemungkinan terjadinya kecelakaan kecil. Soemino juga heran dengan janggalnya posisi gerbong setelah anjlok. "Dua gerbong anjlok ke kiri, dua lainnya ke kanan," ujar Soemino.

Kejanggalan juga ditemukan oleh tim khusus Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang telah memeriksa tempat kejadian tadi malam. KNKT tak menemukan sisa suku cadang kereta yang dapat menuntun kepada penyebab kecelakaan di sepanjang lokasi kejadian. KNKT sendiri sudah memeriksa secara menyeluruh terhadap gerbong yang anjlok, rel serta masinis yang mengemudikan kereta tersebut. Diperkirakan butuh waktu satu hingga tiga bulan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.

Tergelincirnya KA Parahyangan, Rabu kemarin, mengakibatkan dua puluh satu orang terluka dan harus dirujuk ke tiga rumah sakit terdekat [baca: KA Parahyangan Anjlok, Belasan Penumpang Cedera]. Sejauh ini pihak PT Kereta Api Indonesia akan memberikan santunan kepada para korban sebesar Rp 5 juta per orang. Sementara untuk kerugian rumah yang tertimpa gerbong itu nilainya masih dihitung.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini