Sukses

Suciwati: Pemerintah Setengah Hati

Suciwati berharap polisi mengungkap tuntas termasuk menangkap dalang di balik pembunuhan Munir. Ia menilai pemerintah setengah hati mengusut kasus pembunuhan aktivis HAM tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: Tepat dua tahun lalu, aktivis hak asasi manusia Munir meninggal di atas pesawat Garuda dalam perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Munir tewas akibat racun arsenik. Polisi telah menjebloskan Pollycarpus Budihari Priyanto ke penjara. Pilot Garuda ini terbukti turut serta melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan pemalsuan dokumen.

Namun hingga kini, polisi belum juga mampu mengungkap dalang pembunuhan Munir. Bahkan ketika Munir dimakamkan, santer beredar spekulasi bahwa ia menjadi korban pembunuhan politik. Kuat dugaan, Munir terlalu kritis terhadap kebijakan pemerintah terutama menyangkut militer.

Bersama sejumlah aktivis, Suciwati berharap polisi bisa mengungkap aktor di balik kematian suaminya Munir. Bak menggantang asap, penantian Suciwati bagai tak berujung pangkal. Polisi seperti menumbuk tembok baja. Adanya bukti 40 aliran telepon dari Pollycarpus ke pejabat Badan Intelijen Negara pun seolah tak tersentuh.

Meski demikian, Suciwati tak pernah berhenti berharap. Ia ingin penyelidikan dilakukan hingga tuntas termasuk mengungkap dalang di balik pembunuhan Munir. "Saya sampai saat ini mendorong dan menggugat agar penyelidikan terus dilanjutkan," tegas Suciwati dalam dialog Liputan 6 Petang, Kamis (7/9).

Suciwati mengaku hasil penyelidikan kasus Munir sangat mengecewakan. Polisi dinilai kurang serius. Ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan kinerja polisi saat menangani terorisme. "Ketika mereka [polisi] berhadapan dengan kasus Munir itu susah," imbuh Suciwati.

Polisi, tambah Suciwati, sebenarnya tahu dalang pembunuhan Munir. "Ada ketakutan dan rasa sungkan karena senior mereka menjadi bagian dari badan yang diperiksa [tentara dan badan intelijen]," jelas Suciwati. Untuk itu, Suciwati berharap semua pihak memberikan dorongan agar polisi mampu menjalankan komitmennya menuntaskan kasus Munir.

Pemerintah, dalam hal ini Presiden justru dinilai tak maksimal mendorong kinerja kepolisian. Yang ada saat ini, ujar Suciwati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merasa komitmennya sudah terpenuhi dengan membentuk Tim Pencari Fakta dan menangkap seorang tersangka yakni Pollycarpus. "Hanya separuh hati tanpa mengungkap siapa di balik pembunuhan Munir," tegas Suciwati.

Suciwati berharap Presiden selaku pemimpin bangsa mau memberikan keadilan dengan mengungkap tuntas kasus Munir. Sebab, kematian Munir tak hanya sebatas pembunuhan seorang warga Indonesia. Pembunuhan Munir selaku ikon pekerja HAM menjadi perkembangan demokrasi di Indonesia. "Semangat Munir dan keluarga korban pelanggaran HAM tersimpan di situ," tambah Suciwati di akhir pembicaraannya.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.