Dukungan resmi terhadap duet ini dideklarasikan PKS di Jakarta, Senin (28/8), dan dihadiri pula oleh Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. Menurut Presiden PKS Tifatul Sembiring, pihaknya masih menunggu sikap PDIP terkait pencalonan Marissa. Tifatul menyatakan sejumlah politisi PDIP tidak mempermasalahkan pencalonan Marissa.
Hingga saat ini pencalonan Marissa belum mendapat dukungan dari partainya. Meski demikian, Marissa masih berharap dapat bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri untuk meminta dukungan.
Tjahjo Kumolo, Ketua Fraksi PDIP di DPR, secara tegas mengatakan pencalonan Marissa memang tanpa izin partai. Bahkan dalam waktu dekat partai berlambang banteng akan menjatuhkan sanksi kepada istri Ikang Fawzi itu. Dan ia pun terancam dipecat dari keanggotaannya sebagai wakil rakyat. "Menunggu proses," imbuh Tjahjo.
Advertisement
Di Mamuju, Sulawesi Barat, penetapan pemenang calon gubernur di Kantor DPRD diwarnai aksi protes.
Tiga anggota panitia pengawas dan sejumlah tim sukses Salim Mengga, malah melakukan aksi walk out. Mereka meminta Komisi Pemilihan Umum Daerah setempat mengklarifikasi data jumlah pemilih dan surat suara yang didistribusikan.
Meski demikian, pihak KPUD tetap melanjutkan penetapan pemenang. Pasangan Anwar Adnan Saleh-Amri Sanusi ditetapkan sebagai pemenang dengan perolehan suara 220.076, mengalahkan rivalnya Salim Mengga-Hatta Dai, yang hanya mengantongi 165.094 suara. Sementara rival lainnya Hasyim Manggabarani cuma mendulang 96.468 suara.
Berdasarkan pemantauan SCTV, penetapan pemenang pilkada mendapat pengawalan ketat sekitar seribu polisi. Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi aksi massa dari pendukung yang kalah. Ini termasuk massa Salim yang sempat menyerbu KPUD [baca: Penetapan Pemenang Pilkada Sulbar Tetap Digelar Besok].(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.