Sukses

Reza, Pahlawan di "Kampung Sampah"

Sejak empat tahun silam Reza mendirikan sanggar belajar agar anak-anak pemulung di Bantar Gebang tumbuh dengan rasa percaya diri. Bagi anak-anak Bantar Gebang, anak pedagang kelontongan ini adalah pahlawan.

Liputan6.com, Bekasi: Saat ini figur pahlawan tak lagi identik dengan senjata dan medan perang. Mereka yang tulus berjuang untuk kepentingan orang lain pun pantas diberi gelar membanggakan tersebut. Tak terkecuali bagi Reza Aprianengsih. Di mata anak-anak pemulung di kawasan Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, perempuan berkerudung ini adalah pahlawan mereka.

Dengan keterbatasan ekonomi yang dimilikinya, Reza mendirikan sebuah sanggar belajar anak di kawasan Bantar Gebang sejak empat tahun silam. Cita-cita perempuan muda ini sederhana, agar anak-anak yang tinggal di lingkungan penuh sampah itu bisa lebih dihargai dan punya hak yang sama atas pendidikan.

Reza mendirikan sanggar belajar itu hanya dengan niat baiknya. Untuk dana, dia dapat dari sumbangan dermawan dan teman-teman sekolahnya. Dia tak bisa membantu untuk urusan dana karena perekonomian perempuan umur 20 tahun ini pun kembang-kempis. Reza dan Zurniswati, ibunya hidup dalam gubug di Bantar Gebang. Zurniswati pun hanya pedagang plastik daur ulang yang mendapat untung dari tumpukan limbah plastik Bantar Gebang.

Dibandingkan rekan-rekan seumuran Reza di lingkungannya, perempuan ini sedikit lebih beruntung. Berbekal prestasi dan beasiswa, dia mampu meneruskan sekolah hingga perguruan tinggi. Untuk membantu orangtuanya, Reza bekerja paruh waktu di sebuah lembaga swadaya masyarakat. Jika ada waktu luang, ia juga membantu sang ibu berjualan di warung kelontongnya.

Keberuntungannya mengenyam pendidikan tinggi tak membuat Reza menjadi kacang yang lupa kulitnya. Keprihatinan sebagai warga "kampung sampah" membuatnya tergerak berbagi ilmu dengan anak-anak pemulung di lingkungannya yang tak punya biaya untuk sekolah. Sekali dalam sepekan, di sanggar kecil berukuran 3x4 meter itu anak-anak diajarinya bernyanyi, menggambar, hingga membuat kerajinan tangan. Tujuannya, sekadar menumbuhkan rasa percaya diri mereka.

Bagi anak-anak di Bantar Gebang, sosok Reza bukan hanya teman yang menyenangkan. Tapi juga menjadi panutan. "Kalau sudah besar, saya ingin seperti Kak Reza," kata Eras, seorang bocah perempuan.(YAN/Widyaningsih dan Julianus Kriswantoro)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini