Sukses

Kebakaran Hutan Tesso Nilo Kian Meluas

Menurut Ketua Bapedalda Riau Khairul Zainal, luas areal hutan Tesso Nilo yang dilalap api telah mencapai sekitar seribu hektare. Titik api terbesar terdeteksi di areal Bukit Horas yang dikenal sebagai habitat harimau sumatra.

Liputan6.com, Pelalawan: Kebakaran Hutan Lindung Tesso Nilo di Kabupaten Pelalawan, Riau, hingga Ahad (20/8) ini masih terus berlanjut. Menurut Ketua Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Riau Khairul Zainal, titik api terbesar saat ini terdeteksi di areal Bukit Horas yang dikenal sebagai habitat gajah dan harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae). Sementara sekitar seratus titik api lain diketahui tersebar di hampir seluruh wilayah taman nasional yang luasnya mencapai 38 ribu hektare.

Khairul mengatakan luas areal hutan yang dilalap api telah mencapai sekitar seribu hektare. Jumlah ini lebih luas dari yang diperkirakan semula karena banyak titik api yang sebelumnya tidak terpantau [baca:  Kebakaran Lahan Kian Mendekati Permukiman].

Sementara itu, angin yang bertiup kencang mempercepat penyebaran api dan melalap kawasan hutan lindung tersebut. Lambatnya upaya pemadaman pihak terkait juga mengakibatkan areal kebakaran kian meluas.

Berdasarkan penyelidikan Bapedalda Riau terbakarnya Hutan Lindung Tesso Nilo ini bukan karena faktor alam. Tapi sengaja dibakar oleh orang-orang  yang biasa menyerobot lahan untuk ditanami kelapa sawit. Bapedalda juga telah mengantongi sejumlah nama di balik aksi pembakaran lahan itu. Sebagian besar nama-nama tersebut merupakan pengusaha perkebunan kelapa sawit.(ZIZ/Yusril Ardanis dan Pris Simon)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.