Sukses

Pertempuran Karawang-Bekasi

Pertempuran Karawang-Bekasi yang membumihanguskan ribuan rumah di Bekasi, Jawa Barat, menjadi terkenal karena puisi Chairil Anwar. Sebuah film dokumenter milik Des Alwi merekam peristiwa heroik tersebut.

Liputan6.com, Jakarta: Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?

Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami...

Begitulah dua penggal bait penyair terkenal Chairil Anwar berjudul Karawang Bekasi. Dalam puisi inilah, sang maestro menuangkan pertempuran Karawang-Bekasi pada masa revolusi menjadi terkenal. Peristiwa yang terjadi pada 13 Desember 1945 ini, telah meluluhlantakkan Kota Bekasi, Jawa Barat. Lebih dari 3.000 rumah dibakar oleh tentara Inggris yang saat itu tergabung dalam pasukan Sekutu. Tindakan brutal tentara Inggris ini sempat dikecam dunia internasional.

Peristiwa yang banyak menimbulkan korban jiwa ini sempat terekam dalam sebuah film dokumenter koleksi saksi sejarah, Des Alwi. Menurut Alwi, gempuran Inggris telah memaksa mundur tentara dan laskar rakyat hingga ke Karawang. "Pasukan Inggris dengan kekuatan pesawat tempur dan tank-tanknya terus melebarkan sayapnya hingga perbatasan Bekasi," kata Alwi saat ditemui SCTV belum lama ini.

Alwi menambahkan, serangan ini dipicu balas dendam Inggris menyusul jatuhnya pesawat Dakota yang mengangkut 25 personel pasukan Sekutu dari Jakarta ke Semarang, Jawa Tengah. Pesawat ini jatuh di kawasan Rawa Gatel, Cakung. Tentara Inggris ini kemudian ditawan tentara Indonesia.

Menurut saksi sejarah lainnya, Haji Zakaria, saat itu dia bersama pasukannya diminta membawa tawanan ke tangsi militer di Bekasi. Inggris mengeluarkan maklumat agar tawanan perang tidak dibunuh. "Jika maklumat ini tidak diindahkan maka Bekasi akan dibumihanguskan," kata pria yang kini berusia hampir 90 tahun.

Namun entah kenapa tentara Inggris ini malah terbunuh. Begitu mengetahui tentaranya yang ditawan meregang nyawa, Inggis menjadi kalap dan menyerbu Bekasi. Mulanya mereka menyerang melalui jalur Cakung, namun gagal. Tentara Inggris kemudian menerobos melalui Pondok Gede dengan melanggar garis demarkasi. Tank-tank mereka merangsek hingga ke Bekasi. Korban jiwa pun tak terhindarkan dalam pertempuran ini. Tugu di Alun-Alun Kota Bekasi menjadi saksi bisu pertempuran antara Sekutu dan pasukan republik.(IAN/Imelda Sari dan Adi Amir)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini