Sukses

Demonstrasi Anti-Israel di Bandung Ricuh

Belasan mahasiswa ditangkap saat aksi antiagresi Israel di Gedung Sate Bandung, Jabar, berakhir ricuh. Mereka berusaha menurunkan bendera setengah tiang sebagai simbol keprihatinan terhadap Palestina dan Lebanon.

Liputan6.com, Bandung: Unjuk rasa menentang agresi militer Israel terhadap Palestina dan Lebanon di depan Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Senin (7/8) berakhir ricuh. Puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam bentrok dengan polisi. Sebanyak 15 mahasiswa ditangkap.

Kericuhan terjadi saat para pengunjuk rasa merangsek masuk ke halaman Gedung Sate. Mereka hendak menurunkan bendera setengah tiang sebagai bentuk keprihatinan terhadap bangsa Palestina dan Lebanon. Polisi yang berjaga segera menghadang aksi mahasiswa itu.

Sejak awal, unjuk rasa anggota HMI itu memang berjalan cukup panas. Selain berorasi sambil membentangkan berbagai poster dan spanduk, mereka membakar ban bekas di depan gerbang kompleks pemerintahan Provinsi Jabar di Jalan Diponegoro itu. Pengunjuk rasa juga menghujat kebiadaban militer Negeri Zionis terhadap warga Lebanon dan Palestina.

Suasana tegang juga mewarnai aksi serupa di Palu, Sulawesi Tengah. Massa mengajak masyarakat memboikot produk asal Amerika Serikat karena negara itu mendukung agresi militer Israel. Pengunjuk rasa mengusir pengunjung Kentucky Fried Chicken (KFC) dan berusaha menyegel restoran cepat saji asal AS itu.

Kericuhan nyaris terjadi saat seorang karyawan KFC bermaksud membuka segel. Sejumlah pengunjuk rasa marah dan hendak merangsek ke dalam restoran. Namun Kepala Kepolisian Resor Palu Ajun Komisaris Besar Polisi Atrial berhasil meredam emosi massa.

Unjuk rasa antiagresi Israel juga dilakukan ulama dan mahasiswa di Tasikmalaya. Para pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Umat Islam Tasikmalaya ini mengutuk kebrutalan Israel terhadap warga Palestina dan Lebanon. Mereka meminta umat Islam Indonesia mengambil bagian menyelamatkan saudaranya yang sedang dizolimi Negeri Zionis.

Sementara di Medan, Sumatra Utara, Front Pembela Islam bersama Forum Silaturahmi Umat Islam Sumut membuka posko pendaftaran relawan di Kompleks Masjid Al Qanitin. Sedikit 150 orang sudah mendaftar untuk berjihad ke Lebanon dan Palestina dalam tiga hari terakhir.

Ratusan massa partai dan organisasi Islam di Samarinda, Kalimantan Timur, juga menggelar aksi demonstrasi mengutuk agresi militer Israel. Dalam aksinya, sebagian ada yang yang berpakaian ala pejuang Hizbullah yang lengkap dengan senjata laras panjang dan roket. Mereka juga membakar patung Presiden AS George Walker Bush sebagai bentuk protes atas dukungan Gedung Putih kepada Israel.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini