Sukses

Kekeringan Makin Serius Mengancam Sejumlah Daerah

Di Cirebon, Jabar dan Brebes, Jateng, petani terpaksa memanen lebih awal untuk mengurangi beban kerugian. Sementara di Pemalang, Jateng dan Pinrang, Sulsel, ratusan hektare sawah dibiarkan terbengkalai.

Liputan6.com, Cirebon: Ancaman kekeringan yang melanda sejumlah daerah di Tanah Air makin serius. Selain mengancam pasokan ketersediaan pangan nasional, kekeringan juga mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi petani. Di Cirebon, Jawa Barat dan Brebes, Jawa Tengah, petani terpaksa memanen lebih awal untuk mengurangi beban kerugian. Sementara di Pemalang, Jateng dan Pinrang, Sulawesi Selatan, ratusan hektare sawah dibiarkan terbengkalai.

Harapan petani di Brebes memperoleh hasil panen melimpah kini tinggallah angan-angan. Ratusan hektare tanaman padi di sana, baru-baru ini, gagal panen atau puso. Kekeringan merata hampir di semua kecamatan dan yang terparah terjadi di Kecamatan Larangan serta Bulakamba. Di dua daerah itu ratusan hektare sawah sudah lama puso karena tidak mendapatkan cukup air.

Keadaan di Pemalang nyaris tak berbeda. Petani terpaksa menyewa mesin pompa untuk mengairi sawah mereka. Pasalnya distribusi air dari saluran irigasi tidak bisa diharapkan. Apalagi persediaan air makin terbatas dan harus dibagi rata ke banyak sawah petani. Bahkan, belum lama ini, petani di Radudongkal sempat mendatangi Bendungan Kajene memprotes dan mempertanyakan sistem pembagian air yang tidak merata. Padahal mereka sudah membayar retribusi saluran irigasi [baca: Petani di Pemalang Serba Salah].

Kekeringan juga makin parah di Pinrang. Sudah tiga bulan ini hujan tak pernah mengguyur wilayah Pinrang. Keadaan makin parah setelah saluran Irigasi Lasape yang selama ini menjadi andalah petani kering.

Menurut data Departemen Pertanian, sampai Juli sedikitnya 51 ribu hektare sawah kekeringan dan 700 hektare di antaranya puso. Lahan pertanian yang kekeringan juga meluas dan yang terparah di Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara, Lampung, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur serta Sulsel dan Sulawesi Tengah.(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.