Sukses

<i>Peristiwa dan Ruang Publik</i>, Rekam Jejak <i>Liputan6</i>

Buku rekam jejak sejarah perjalanan 10 tahun Liputan 6 SCTV diluncurkan. `Jurnalisme Liputan 6, antara Peristiwa dan Ruang Publik` bertujuan mendekatkan pemirsa dan redaksi Liputan 6 SCTV.

Liputan6.com, Jakarta: Sepuluh tahun sudah program berita Liputan 6 hadir menyampaikan berbagai berita bagi pemirsa SCTV. Bertepatan dengan hari ulang tahunnya, diluncurkan buku bertajuk Jurnalisme Liputan 6, antara Peristiwa dan Ruang Publik. Sebuah buku yang bertujuan untuk mendekatkan pemirsa dan redaksi Liputan 6 SCTV.

 

Buku terbitan Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi Sosial (LP3ES) ini memuat berbagai peristiwa yang mengiringi perjalanan satu dasawarsa Liputan 6. Dari cikal bakal terbentuknya program berita dengan moto "Aktual Tajam Terpercaya" hingga sejumlah berita eksklusif yang diliput jurnalis-jurnalis Liputan 6. Dari wawancara Panglima Angkatan Gerakan Aceh Merdeka Tengku Abdullah Syafei pada 1999 hingga video eksklusif kekerasan yang terjadi di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri pertengahan 2003.

Jurnalisme Liputan 6, antara Peristiwa dan Ruang Publik menjadi refleksi perjalanan Liputan 6 yang tentu saja terus melibatkan partisipasi publik. "Ruang redaksi Liputan 6 bukanlah kumpulan orang-orang elite yang terpisah dari masyarakat," ungkap Pemimpin Redaksi Liputan 6 Rosianna Silalahi dalam dialog Liputan 6 Siang, Jumat (19/5).

Melalui buku tersebut, tambah Rosianna, Liputan 6 bisa melihat beberapa hal yang harus disempurnakan di masa mendatang. Demikian juga belajar dari kesalahan agar tak lagi terulang. "Kita belum sempurna. Sering kali kebrutalan, keberingasan, sadisme, dan kengerian tersiar tanpa batas. Tanpa konteks," jelas Rosi sembari menegaskan bahwa itu semua dilakukan demi kepentingan publik.

Rosi menambahkan, 10 tahun menjadi catatan sejarah perjalanan Liputan 6 untuk menjelma sebagai program berita yang dipercaya penuh oleh masyarakat. "Membutuhkan kredibilitas, kepercayaan, dan akurasi," ucap Rosi. "Meski sering berbenturan antara idealisme profesi dan pasar," imbuhnya lagi. Namun ia percaya menjalani keseimbangan di antara idealisme dan kepentingan pasar menjadi "kenikmatan" yang terlalu indah untuk dibuang. Sekaligus menjadi salah satu cara menjaga adrenalin agar tetap tinggi untuk terus berkarya.

Di puncak perayaan satu dasawarsa Liputan 6 malam nanti, buku Jurnalisme Liputan 6, antara Peristiwa dan Ruang Publik akan diluncurkan secara resmi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. SCTV juga bakal menggelar talk show soal masa depan jurnalisme televisi. Founding mother Liputan 6 yakni Sumita Tobing dijadwalkan hadir dalam acara tersebut.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini