Sukses

Peringatan Hari Bumi di Berbagai Daerah

Peringatan Hari Bumi se-Dunia dilakukan di sejumlah daerah dengan berbagai cara. Di Sanur, Bali, para nelayan menanam koral di dasar palung Semawang untuk memperbaiki kerusakan terumbu karang.

Liputan6.com, Bengkulu: Peringatan Hari Bumi Internasional dirayakan di sejumlah daerah dengan beragam cara yang cukup unik, Sabtu (22/4). Di Bengkulu, sejumlah mahasiswa pencinta alam membagikan bunga kepada setiap pengguna jalan di Bundaran Simpang Lima. Aksi mereka juga diramaikan dengan happening art menggambarkan kerusakan hutan lindung yang mengancam kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, mereka mendesak pemerintah untuk semakin tanggap mengatasi kerusakan hutan di Wilayah Bengkulu.

Kegiatan serupa juga digelar mahasiswa pecinta alam se-Banten dengan menggelar aksi teatrikal menggambarkan kerusakan hutan dan lingkungan akibat ulah manusia. Mereka juga menyoroti tingginya polusi dan pencemaran di Provinsi Banten yang dihasilkan aktivitas industri. Para mahasiswa mendesak pemerintah mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah industri yang telah mencemari udara dan lingkungan.

Di Semarang, Jawa Tengah, sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro menggelar aksi simpatik dengan membersihkan sampah di Kawasan Kampung Kali. Mereka menilai kawasan ini adalah contoh buruk pemerintah setempat dalam mengelola lingkungan. Para mahasiswa juga menuding pemerintah  telah mengingkari Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1993 tentang Sanksi Membuang Sampah di Sembarang Tempat. Namun begitu, mereka juga meminta warga kota untuk tidak membuang sampah seenaknya.

Peringatan Hari Bumi se-Dunia di Ambon, Maluku, dirayakan ratusan warga yang terdiri dari mahasiswa, anggota TNI dan pemuda dengan melakukan long march. Aksi ini merupakan bentuk protes kepada pemerintah setempat yang tidak peduli dengan sampah yang mengotori Kota Ambon. Karenanya, usai long march massa kemudian melakukan aksi pembersihan sampah di beberapa jalan utama.

Sementara itu, para nelayan di Sanur, Bali mempunyai cara lain yang patut ditiru. Mereka menanam koral di Perairan Sanur. Kegiatan ini diawali dengan meletakkan beberapa balok beton di dasar palung Semawang seluas 5,5 hektare. Di atas balok beton ini para penyelam kemudian menanam 250 bibit karang jenis acropora. Agar bisa hidup bibit karang ini perlu dirawat dalam tiga bulan ke depan. Menurut peneliti dari Reef Check Indonesia, transplantasi karang ini berguna untuk memperbaiki kerusakan terumbu karang di Bali yang mencapai lebih dari 60 persen.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.