Sukses

OPM Disinyalir Dalang Penyerangan Pos TNI Wembi

Di lokasi kejadian, polisi menemukan selongsong peluru senapan AK yang sering digunakan anggota OPM. Di sekitar tempat kejadian juga ada pengibaran bendera dengan tulisan gerakan separatis itu.

Liputan6.com, Jayapura: Penyerangan pos TNI di Kampung Wembi, Kabupaten Keerom, Papua, disinyalir dilakukan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Dugaan ini diperkuat dengan ditemukannya selongsong peluru senapan AK yang biasa digunakan kelompok separatis itu. "Kita yakin dari pihak pengacau keamanan," ujar Kepala Kepolisian Resor Keerom Komisaris Polisi Robert Kenedy di Jayapura, Selasa (11/4).

Senin kemarin, sekitar 30 orang tak dikenal menyerang pos TNI yang ada di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini. Saat itu, anggota TNI dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Jayapura sedang memberikan pengobatan gratis. Sersan Satu (bukan Prajurit Satu seperti ditulis sebelumnya--Red.) Basofi Akhmad dan Prajurit Satu Sukarno tewas dalam baku tembak. Demikian pula dua penyerang. Insiden itu mengakibatkan pula Kopral Dua Susi Haryono dan Yosef, mahasiswa menderita luka-luka [baca: Pos TNI Diserang, Dua Tentara Tewas].

Dugaan anggota OPM sebagai penyerang pos TNI di perbatasan RI-Papua Nugini itu juga dilontarkan Kepala Polri Jenderal Polisi Sutanto. Menurut Kapolri, indikasi itu bisa dilihat dari adanya pengibaran bendera dengan tulisan OPM di sekitar kejadian. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan dalang di balik insiden itu. Yang pasti, tambah Sutanto, polisi terus memburu para pelaku. Bahkan, hari ini, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto berencana mengunjungi lokasi kejadian.

Sementara pagi tadi, jenazah Basofi Akhmad dan Sukarno telah diterbangkan ke Surabaya, Jawa Timur. Kedua jenazah selanjutnya akan dibawa ke rumah duka masing-masing. Jenazah Basofi akan dibawa ke kampung halamannya di Magetan. Sementara jenazah Sukarno akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Jombang, Jatim. Hingga kini, kedua keluarga korban masih menunggu di Bandar Udara Juanda, Surabaya.

Persiapan menyambut kedatangan kedua jenazah terlihat di rumah duka masing-masing. Beberapa pelayat mendatangi rumah keluarga almarhum Sukarno di Sumubito, Jombang. Toyik, ayah Sukarno menuturkan, tiga hari silam, korban sempat mengirim pesan pesan pendek lewat telepon selular (SMS) agar didoakan saat bertugas di Papua. Persiapan juga tampak di rumah keluarga Basofi. Sejumlah kerabat dan teman Basofi menggelar tahlilan.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.