Tiba-tiba bangunan yang baru dibangun tiga bulan silam roboh. Kayu dan genting juga berserakan tersapu oleh angin. Akibatnya 36 kru sinetron terluka karena tertimpa reruntuhan. Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Azra. Pihak Mata Air Production menyatakan bakal bertanggung jawab atas kejadian itu.
Kisah tentang bangunan sekolah ambruk tampaknya tak pernah berhenti. Kemarin, atap bangunan sebuah ruang kelas Madrasah Tsanawiyah Al-Huda di Kampung Pamegetan, Kecamatan Parung Ponteng, Tasikmalaya, Jabar, juga ambruk. Sepuluh siswa terluka dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya [baca: Atap Kelas Ambruk, Sepuluh Siswa Luka].
Kerusakan bangunan sekolah juga ditemui di Sekolah Dasar Negeri di Desa Lingkung Pasir 01, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Jabar. Sudah dua tahun bangunan ini dibiarkan rusak parah. Tak ada satu kelas pun yang dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar-mengajar. Akibatnya, 149 siswa dan para guru diungsikan ke SDN Lingkung Pasir 03 yang lokasinya masih berdekatan.
Advertisement
Kondisi serupa terlihat di SDN Pedurungan 05 di Kecamatan Taman, Pemalang, Jawa Tengah. Sejak didirikan 23 tahun silam, gedung ini belum pernah tersentuh rehabilitasi. Kerusakan terlihat di sejumlah sudut bangunan serta hampir di seluruh ruang kelas. Bila hujan turun, air dengan mudah akan membasahi ruang-ruang kelas.
Kondisi bangunan ketiga sekolah itu hanyalah salah satu potret buram dunia pendidikan di Tanah Air. Diperkirakan masih banyak gedung sekolah yang sudah tua dan belum pernah diperbaiki. Para pengelola sekolah telah berulang kali mengajukan permohonan rehabilitasi kepada Dinas Pendidikan setempat. Namun untuk sekian kali pula realisasi perbaikan tidak kunjung terwujud.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.