Sukses

Masih Beredar, Puluhan Obat Flu Mengancam Stroke

Kendati sudah dilarang, puluhan jenis obat flu dan batuk yang mengandung phenylpropanolamin di atas 15 miligram masih beredar di pasaran. Bahaya stroke mengancam.

Liputan6.com, Jakarta: Langkah Badan Pengawasan Obat dan Makanan sia-sia. Sebab, surat edaran berisi peringatan kepada para produsen untuk menarik 55 jenis obat flu dan batuk yang mengandung lebih dari 15 miligram phenylpropanolamin (PPA), tak digubris. Hasil penelitian Tim Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengungkapkan, ke-55 jenis obat itu mengandung lebih dari 20 miligram PPA. Obat-obatan ini juga dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap konsumen karena dapat menyebabkan serangan stroke.

Berdasarkan pemantauan SCTV di sejumlah toko obat di Jakarta, baru-baru ini, sebagian besar toko obat masih menjual obat flu dan batuk yang dilarang itu. Secara mencolok, obat-obatan tersebut masih dijual bebas ke masyarakat. Menurut A Muk, seorang pemilik toko obat di pasar Glodok Jakarta Barat, hingga hari ini, distributor masih terus mengirimkan obat-obatan tersebut.

Nama obat flu dan batuk yang mengandung PPA di atas 15 miligram, yakni Abdicold, Abtudryl, Afiflu, Avarin, Bestocol, Caspol, Colza, Combiflu, Contac-500, Contrex, Cough En-Exp, Decold Forte, Decotan, Dextral Forte, Diakaf, Duribenza, Famirex, Flucella, Fludexin, Flugan, Flugesik, Flunax, Flupac, Flupas, Flutamol Plus, Fluvit C, Fluzine, Fortaflu, Guakamling.(RSB/Andre Bangsawan dan Joppie Jacob)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini