Sukses

Kalla Menyesalkan Bentrokan TNI-Polri di Poso

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan baku tembak antara polisi dan tentara di Poso, Sulteng, terjadi karena salah paham. Dia telah meminta Panglima TNI dan Kapolri agar segera mengusut kasus ini.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menyesalkan insiden baku tembak antara anggota TNI dan Polri di Poso, Sulawesi Tengah, kemarin. "Saya kira itu salah pengertian saja," kata Jusuf kepada wartawan di Jakarta, Selasa (10/1). Dia juga sudah meminta Panglima TNI dan Kepala Polri untuk segera menyelidiki kasus ini.

Brigadir Jenderal Polisi Anton Bahrul Alam, Wakil Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, mengatakan baku tembak bermula ketika seorang polisi melarikan diri ketika dirazia oleh TNI. Tentara yang bertugas, melepaskan tembakan peringatan ke udara. Tembakan peringatan itulah yang memicu kontak senjata antara pasukan Brigade Mobil dan Batalyon Kavaleri. "Kami sedang mencari tahu anggota [polisi] yang lari itu," kata Anton [baca:  Polri-TNI Baku Tembak di Poso].

Situasi di Kota Poso, telah berangsur normal, hari ini. Meski begitu, kejadian itu sungguh memalukan dan patut disayangkan. Sebab, kasus itu bisa mementahkan kerja keras semua pihak untuk memulihkan keamanan di Poso yang sebenarnya justru membutuhkan koordinasi yang baik, terutama antara tentara dan polisi.(TNA/Syamsuddin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini