Sukses

Jenazah Korban Banjir Mulai Membusuk

Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Jember, Jawa Timur kini sudah mencapai 57 orang. Tim SAR kesulitan melakukan pertolongan akibat sulitnya medan serta banyak warga yang tinggal di kawasan terpencil.

Liputan6.com, Jember: Korban tewas akibat banjir bandang di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terus bertambah. Jumlah korban hingga Selasa (3/1) ini sudah mencapai 57 orang. Namun, diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat. Pasalnya, sejumlah warga masih melaporkan adanya anggota keluarga mereka yang belum ditemukan sejak terjadi banjir dua hari silam [baca:  Banjir Bandang Melanda Tiga Kecamatan di Jember].

Puluhan jenazah korban banjir ini, sampai petang tadi masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soebandi Jember. Sebagian besar jenazah masih belum teridentifikasi sehingga kondisi mayat mulai membusuk. Pihak rumah sakit mengaku kebingungan menangani dan memperlakukan jenazah. Sementara itu, sejumlah warga terus berdatangan ke rumah sakit. Mereka mencari anggota keluarganya yang kemungkinan termasuk di antara korban tewas.

Tim Search and Rescue (SAR) hari ini berhasil mengevakuasi sekitar lima ribu warga yang tinggal di daerah terisolasi. Mereka berhasil diselamatkan dari empat lokasi yaitu, Desa Gentong, Kemiri, Janti dan Gunung Pasang [baca: Korban Terisolasi Dievakuasi].

Proses evakuasi masih akan terus dilakukan tim penolong. Pasalnya, masih banyak warga yang belum mendapat pertolongan. Terutama mereka yang tinggal di kawasan terpencil di sekitar Gunung Argopuro seperti di lokasi perkebunan milik Perhutani di Desa Manggis.

Tim penolong masih belum bisa menjangkau daerah terpencil lantaran sulitnya medan akibat tertutup lumpur. Seperti nasib seorang bocah berusia enam tahun. Warga Desa Kaliputih ini adalah salah satu dari puluhan korban tewas. Korban terlambat mendapat pertolongan akibat lokasi tempat tinggalnya terisolasi karena jalannya terputus. Oleh karena itu, tim penolong dari TNI Angkatan Darat rencananya akan membuat jembatan darurat untuk memudahkan proses evakuasi.

Banjir bandang yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Jember ini selain menghancurkan pemukiman warga juga telah merusak sejumlah fasilitas umum. Seperti dilaporkan reporter SCTV Nyoman Suparta dan John Lempo, kerusakan paling parah terjadi di Desa Bunut, Kecamatan Panti. Di daerah ini, pasar dan jembatan, rusak. Tak hanya itu, tiang-tiang listrik juga roboh diterjang air bercampur lumpur. 

Rusaknya jembatan serta genangan lumpur yang menutupi jalan membuat proses evakuasi menjadi terhambat. Meski begitu tim penolong yang berasal dari TNI dan Polri dibantu masyarakat terus berupaya menyelamatkan warga desa tetangganya di Desa Suji. Pertolongan diutamakan kepada orang tua, wanita dan anak-anak.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini