Sukses

Bom Bunuh Diri Menewaskan Empat Orang

Empat orang tewas dan tiga tentara Israel luka-luka dalam serangan bom bunuh diri di Tulkarem, Tepi Barat. Bom bunuh diri ini terjadi selang beberapa jam setelah militer Israel menyerang wilayah utara Jalur Gaza.

Liputan6.com, Tulkarem: Bom bunuh diri meledak di dekat pos perbatasan Israel di Tulkarem, Tepi Barat, Kamis (29/12). Aksi ini menewaskan empat orang dan tiga di antaranya tentara Israel. Seorang di antaranya dalam kondisi kritis.

Bom bunuh diri ini terjadi selang beberapa jam setelah militer Israel menyerang wilayah utara Jalur Gaza. Kebijakan Israel ini dimaksudkan untuk menghentikan serangan roket Palestina dari kawasan itu.

Menurut pihak militer Israel, aksi bunuh diri itu dilakukan dengan menaiki taksi. Saat dihentikan oleh tentara sang pelaku yang menaiki taksi bersama seorang rekannya berjalan keluar dan meledakkan diri. Sejumlah warga Palestina juga dilaporkan terluka. Pascaserangan bom bunuh diri ini, Israel menutup Kota Tulkarem dan Qalqiliya untuk mencegah terjadinya aksi serupa.

Stasiun televisi Arab Al Arabiya melaporkan, kelompok Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri itu. Kendati belum jelas kebenarannya kelompok Jihad Islam diketahui menolak permintaan Pemimpin Palestina Mahud Abbas untuk menghentikan serangan terhadap warga Israel.

Sementara itu, sekitar 100 warga Palestina protes di jalan-jalan Kota Gaza. Para demonstran yang terdiri dari warga, anggota parlemen dan rekan kerja Burton, mendesak Pemerintah Palestina membebaskan para korban penculikan. Pemerintah Palestina juga dituntut untuk mencegah terulangnya penculikan yang semakin marak belakangan ini di Gaza.

Penculikan yang dilancarkan pada keluarga Burton dan sejumlah orang asing lainnya dianggap melukai hati dan citra rakyat Palestina karena dilakukan terhadap orang-orang yang telah membantu rakyat Palestina memperjuangkan hak-haknya. Pemerintah Palestina terus mencari keberadaan ketiga anggota keluarga Burton. Polisi menutup sejumlah ruas jalan dan melakukan penggeledahan terhadap kendaraan di penjuru Kota Gaza.

Kate Burton dan kedua orang tuanya, diculik tujuh orang bersenjata api dalam perjalanan ke Rafah. Kendati belum ada yang mengaku bertanggung jawab, pemerintah setempat menyatakan tengah bernegosiasi dengan para penculik.

Maraknya aksi penculikan terhadap warga asing di Gaza terjadi sejak Israel keluar dari wilayah tersebut, September lalu, Umumnya, para penculik menuntut pembebasan rekan mereka dari penjara atau pemberian lapangan kerja sebagai imbalan pembebasan korban.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini