Sukses

Warga Srilanka Memperingati Setahun Tsunami

Keluarga dan rekan-rekan korban yang tewas saat terjadi gelombang Tsunami di Desa Seenigma, Srilanka, berkumpul untuk memperingati setahun bencana itu. Sambil berkumpul mereka menyalakan pelita.

Liputan6.com, Srilanka: Warga Seenigama, Srilanka, memperingati setahun terjadinya bencana Tsunami, Senin (26/12). Para keluarga dan rekan-rekan korban yang tewas dalam musibah itu berkumpul sambil menyalakan pelita. Desa Seenigama adalah salah satu kawasan yang porak poranda diterjang gelombang Tsunami pada 26 Desember tahun silam.

*****

Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra menghadiri peletakan batu pertama monumen peringatan korban Tsunami di kawasan Resort Khao Lak, Thailand. Dalam kesempatan itu, Thaksin juga menandatangani dan menulis pesan di sebuah prasasti yang berisikan nama-nama korban tewas. Ribuan lampion dan lilin dinyalakan untuk diterbangkan ke udara serta dihanyutkan ke laut malam ini.
 
******

Di tempat terpisah, sejumlah warga Australia berkumpul di Pantai Patong, Phuket, Thailand. Mereka tengah mengenang anggota keluarga atau rekan-rekannya yang tewas akibat gelombang Tsunami saat sedang menikmati liburan di kawasan wisata pantai tersebut. Di negeri ini, korban tewas akibat Tsunami mencapai 5.395 orang dan sebagian di antaranya turis mancanegara. Sekitar tiga ribu orang hingga kini belum ditemukan dan dinyatakan hilang.

*******

Peringatan setahun Tsunami di Kerala dan sejumlah Kawasan Pantai India ditandai upacara pemanjatan doa bersama dan tabur bunga. Sementara itu, di Chenna, Tamil, warga mengheningkan cipta dan menyalakan lilin untuk mengenang sanak keluarga mereka yang turut menjadi korban Tsunami.

*****

Bencana Tsunami yang melanda Asia telah merenggut korban lebih dari 31.000 jiwa. Dari sebagian korban tewas itu terdapat 149 tentara Inggris yang meninggal di Thailand dan Srilanka. Berkaitan dengan itu, Menteri Luar Negeri Inggris Jack Straw menyerukan pemerintah negara-negara Asia yang rentan ancaman Tsunami agar lebih tanggap menghadapi bencana tersebut. Langkah ini melahirkan wacana baru tentang sistem deteksi dini datangnya tsunami atau Tsunami early warning system.(IAN/Wir)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.