Sukses

Lagi, Ditemukan Ratusan Bocah Menderita Gizi Buruk

Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengaku sedikitnya ada 430 balita dan anak-anak menderita gizi buruk. Bahkan di Desa Dermasandi, lima orang anak dalam satu keluarga menderita penyakit itu.

Liputan6.com, Tegal: Sedikitnya 430 bocah di bawah usia lima tahun (balita) dan anak-anak di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, diketahui menderita malnutrisi atau gizi buruk. Satu di antaranya meninggal dunia 19 November silam. Ini diakui Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, belum lama berselang.

Bahkan di Desa Dermasandi, Kecamatan Pangkah, ditemukan lima orang anak dalam satu keluarga menderita gizi buruk. Mereka dalam keadaan lemah dan kurus. Seorang di antaranya bahkan sudah terjangkit busung lapar. Sang ibu mengaku tidak mampu memberi makan yang cukup untuk anaknya. Maklum, penghasilan suaminya yang bekerja sebagai sopir angkutan kota sangatlah minim.

Sementara di Pemalang, Jateng, seorang bocah berusia 11 tahun menderita gizi buruk sejak sembilan tahun silam. Korban bernama Saeful Anwar ini sehari-hari hanya dapat tergolek lemah di tempat tidur dan tak bisa sekolah lagi.

Kondisi keluarga Saeful memang memprihatinkan. Mereka tinggal di rumah bilik yang berukuran 3 x 4 meter. Sedangkan sang ayah yang bekerja sebagai buruh panggul di Jakarta mengaku berat menghidupi tiga orang anaknya yang masih kecil-kecil.

Kondisi serupa terjadi di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Banten. Hampir 800 anak balita menderita gizi buruk dan kurang gizi. Salah satu faktor penyebab adalah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang sulit dijangkau dari kecamatan itu. Mereka mesti berjalan jauh untuk mencapai puskesmas yang ada di salah satu kabupaten paling dekat dari Ibu Kota itu. Ongkos yang dikeluarkan pun cukup mahal, sekitar Rp 12 ribu [baca: Tak Banyak Puskesmas di Kabupaten Tangerang].

Sedangkan di Ambon, Maluku, setelah lima hari dirawat di Rumah Sakit Al-Fatah, kondisi Puteri, pasien penderita gizi buruk, membaik. Walau demikian, bocah berusia tiga tahun ini masih dalam perawatan intensif dokter. Kondisi tubuhnya masih lemas.

Sementara itu, Galib Waleulu, korban yang dicurigai menderita penyakit yang sama hingga kini kondisinya belum juga berangsur sembuh. Bocah asal Desa Luhi di Pulau Seram itu masih terlihat sama seperti saat masuk ruang perawatan.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.