Sukses

Stasiun Senen Masih Padat

Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang disediakan tiga rangkaian kereta tambahan kelas ekonomi dan bisnis. Sejumlah menteri melakukan inspeksi mendadak ke stasiun kereta dan pelabuhan.

Liputan6.com, Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menambah tujuh rangkaian kereta dengan jadwal pemberangkatan dari Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Tiga rangkaian di antaranya--satu kelas bisnis dan dua kelas ekonomi--beroperasi sejak Selasa (1/11) pagi. Penambahan kereta untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang naik 135 persen. Hingga kini PT KAI telah memberangkatkan 26 ribu orang. Puncak arus mudik dari Stasiun Senen terjadi Ahad silam.

Hari ini, sedikitnya 1.200 pemudik berangkat ke Surabaya, Jawa Timur. Sebagian dari pemudik menunggu sejak pagi padahal jadwal kereta baru pergi sekitar pukul 12.45 WIB. Menteri Tenaga Kerja Fahmi Idris yang tadi siang sempat meninjau Stasiun Senen menilai, secara global sarana untuk para pemudik sudah menunjang. Sarana kesehatan juga tersedia, meski cuma berdinas selama delapan jam [baca: Pemudik Mulai Memadati Stasiun Senen]..

Sementara itu, pemudik yang menggunakan pesawat dari Bandar Udara Soekarno-Hatta jumlahnya menurun. Data pos koordinasi Lebaran di Soekarno-Hatta mencatat lonjakan penumpang terjadi pada H-5, yaitu 50 ribu orang. Setelah hari itu, jumlah penumpang terus menurun seperti kemarin, yang mencapai 26 ribu orang. Hari ini, jumlah pemudik semakin sedikit, sekitar 12 ribu orang.

Meski angka penumpang menurun, pengelola bandara tetap mengoperasikan dua pesawat tambahan jurusan Surabaya-Denpasar. Para pemudik dapat memperoleh informasi tentang jadwal pesawat dan seluk beluknya dengan mengakses informasi di Posko Lebaran di Terminal 1 B.

Di Terminal Purabaya, Surabaya, puncak arus mudik diperkirakan terjadi siang ini. Sejak dini hari, ratusan calon penumpang menunggu untuk mendapat bus. Antrean mobil pengantar pun memadai areal parkir. Pengelola Terminal Purabaya memperkirakan 90 ribu orang akan mudik melalui terminal ini. Sedangkan jumlah pemudik kemarin mencapai 77 ribu orang.

Jalur bus paling laris diburu adalah Surabaya-Solo-Semarang. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, sedikitnya 3.500 bus reguler disiagakan sejak H-5.

Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, tadi pagi, kembali melakukan inspeksi mendadak ke Pelabuhan Merak, Banten. Hatta didampingi Kepala Polri Jenderal Polisi Sutanto, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo A.S, dan jajaran pejabat setempat.

Setelah meninjau petugas di Kantor Angkutan Sungai Darat dan Penyeberangan (ASDP), rombongan melihat kegiatan di loket pembelian tiket penyeberangan. Sutanto menilai, persiapan petugas Pelabuhan Merak sudah matang. "Koordinasi antarinstansi sudah bagus," kata Sutanto.

Dari pantauan reporter SCTV, aktivitas di Merak relatif normal. Hingga H-2, sudah 25.200 penumpang diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Hari ini, kepadatan penumpang terlihat di terminal kedatangan dari arah Pelabuhan Bakauheni. Jumlahnya mencapai 4.000 orang dengan 800 unit kendaraan. Arus balik diperkirakan membludak pada H+5 Lebaran.

Di kawasan Pantai Utara (Pantura) arus lalu lintas ramai lancar. Kemacetan yang kerap terjadi di sejumlah kawasan mulai mencair. Puncak mudik dari Pantura diperkirakan terjadi malam ini. Sebab, libur massal sesuai ketetapan pemerintah baru dimulai besok. Artinya, jumlah kendaraan atau pemudik akan lebih banyak lagi dibanding kemarin.

Tingkat kepadatan kendaraan di Pantura terpantau dari dua titik pos pengawasan, yaitu di Losari dan Lohbener, Jawa Barat. Jumlah kendaraan yang melintasi Losari tercatat 600 unit per menit. Adapun petugas pencatat di masing-masing pos seperti di Lohbener sebanyak 30 orang. Mereka bekerja bergiliran. Tugas mereka memang tak mencatat arus kendaraan melulu, tapi juga mencari jalan untuk mengatasi kemacetan.

Lonjakan pemudik di Stasiun Kejaksaan, Cirebon mulai terlihat sejak pagi tadi. Sedikitnya 900 orang pergi ke tujuan masing-masing dari Stasiun Kejaksaan. Angka ini dari pantauan petugas setempat lebih kecil dibanding periode sama pada tahun silam. Kendati begitu, untuk menjaga kemungkinan penumpang membludak, PT KAI menyediakan enam rangkaian kereta cadangan. Jika arus balik jumlahnya lebih besar maka rangkaian kereta ditambah dua lagi.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini