Sukses

Israel Bersumpah Membalas Serangan Palestina

Ariel Sharon bersumpah Israel akan terus melancarkan operasi militer sampai Presiden Mahmud Abbas menindak kelompok militan Palestina. Tujuh orang tewas, termasuk dua pemimpin Jihad Islam di Jalur Gaza.

Liputan6.com, Jerusalem: Konflik Israel-Palestina kembali runcing. Militer Israel membalas serangan bom bunuh diri kelompok Jihad Islam di Hadera, Jalur Gaza, kemarin. Serangan artileri dan udara Israel diarahkan ke sejumlah kawasan di utara Tepi Barat, Kamis (27/10).  Wilayah ini diduga asal para pelaku bom bunuh diri di Hadera. Sebagai langkah terakhir, Israel kemungkinan akan kembali menduduki Gaza yang ditinggalkan bulan silam.

Perdana Menteri Ariel Sharon di Jerusalem bersumpah Israel akan terus melancarkan operasi militer karena negerinya tidak akan menerima aksi terorisme dalam keadaan apa pun. Langkah ini perlu karena Presiden Palestian Mahmud Abbas menolak mengambil tindakan. Padahal, pembicaraan damai tak dapat dimulai kembali sebelum Palestina mampu mengontrol kelompok militan yang ada.

Serangan Israel ini meningkatkan tekanan terhadap Abbas untuk berhadapan langsung dengan kelompok militan yang selama ini dihindarinya karena khawatir perang saudara akan pecah. Sementara itu, Perdana Menteri Palestina Ahmad Qurei mengutuk serangan di Hadera. Namun, dia juga menyalahkan agresi Israel sebagai pemicu kekerasan. Karena itu, Qurei meminta agar warga Palestina tetap tenang.

Tadi malam, tentara Israel menembakkan peluru kendali ke kamp pengungsi di Gaza. Tujuh orang tewas, termasuk seorang tokoh terkemuka Jihad Islam. Saksi mata menyatakan, target serangan adalah sebuah mobil merek Subaru yang ditumpangi empat orang. Hingga kini belum diketahui nasib para penumpang.

Menurut kelompok Jihad Islam, serangan itu menewaskan Shadi Mohana, pemimpin lapangan Jihad Islam dan asistennya, Mohammad Ghazaineh. Menteri Kesehatan Palestina, dokter Moaiya Hassanain menyatakan, dari tujuh orang yang tewas, hanya dua anggota militan. Sepuluh korban luka-luka.

Beberapa jam sebelumnya, Israel juga menyerang sebuah lokasi di Gaza yang diklaim untuk menghentikan serangan roket Palestina. Tak ada korban jiwa dalam serangan udara itu.

Sementara itu, pemakaman Michael Koifman, salah seorang korban bom bunuh diri di Hadera, dihadiri puluhan warga Israel, kemarin. Koifman tewas bersama lima orang lain [baca: Pasar Israel Dibom, Lima Tewas].
 
Michael Koifman datang ke Israel dari Uzbekistan pada 1993 kemudian menetap dan bekerja di Hadera. Dia meninggalkan istrinya Elizabeth, dua anak, dan empat cucu. Serangan kelompok Jihad Islam ini adalah balasan atas pembunuhan salah seorang pemimpinnya di kawasan Tepi Barat awal pekan ini [baca: Tokoh Pejuang Palestina Tewas Dibunuh Pasukan Israel].(TNA/Uri dan Yes)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.