Koordinator Tim Penelitian BPDP Yogyakarta Aprijanto mengatakan, pihaknya menggunakan sistem Oscillating Water Column (OWC) yang belum pernah digunakan di Indonesia. Prinsip kerjanya adalah dengan memanfaatkan tenaga gelombang air laut yang masuk ke sebuah kolom osilasi untuk menggerakkan turbin. Turbin ini lantas dihubungkan dengan generator sehingga bisa menghasilkan energi listrik.
Sistem OWC ini akan terus dioptimalkan, sehingga nantinya kapasitas listrik yang didapatkan bisa lebih besar. Namun, menurut Aprijanto, untuk terus melanjutkan penelitian pihaknya terbentur masalah dana. Karena, untuk membuat prototipe di laboratorium dan Pantai Parangracuk biaya yang dikeluarkan sudah mencapai lebih dari Rp 500 juta.
Kendati demikian, Aprijanto tetap optimistis pengolahan sumber energi listrik alternatif ini akan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Jika dibandingkan dengan sumber energi konvensional yang menggunakan energi minyak dan gas bumi. Sumber energi ini lebih banyak memiliki keunggulan.
Advertisement
Saat ini, pihak BPDP Yogyakarta mulai mengujicobakan sistem ini di Pantai Parangracuk, Baron, Kabupaten Gunungkidul. Prototipe OWC berukuran tiga kali tiga meter dengan ketinggian empat meter ini bisa menghasilkan potensi daya listrik sebesar 522 watt.(BOG/Wiwiek Susilo)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.