Sukses

Bush Mengakui Bantuan Tidak Sesuai Harapan

Pemerintah AS dinilai kurang tanggap dalam menghadapi bencana di New Orleans. Presiden Bush mengakui proses pengiriman bantuan tidak sesuai dengan harapan. Pengungsi putus asa menunggu bantuan.

Liputan6.com, New Orleans: Presiden Amerika Serikat George Walker Bush mengakui proses pengiriman bantuan berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pengakuannya ini disampaikannya sesaat sebelum ia bertolak mengunjungi lokasi bencana di New Orleans, Negara Bagian Lousiana, Amerika Serikat, Jumat (2/9).

Pernyataan Bush itu, juga seolah-olah menanggapi kritik pedas yang terus mengalir ke pemerintahannya yang dinilai tidak tanggap dalam menghadapi bencana tersebut. Kendati hingga kini truk-truk pengangkut bahan bantuan pemerintah federal sedang bergerak menuju wilayah bencana. Namun, upaya itu dinilai sangat jauh dari memadai. Bahkan, Wali Kota New Orleans Ray Nagin menyalahkan pemerintah federal atas keterlambatan bantuan tersebut.

Palang Merah setempat telah mengerahkan segenap daya upaya untuk membantu para korban, termasuk penyediaan bantuan makanan, air bersih dan akses komunikasi serta perawatan medis. Tapi, langkah itu belum mampu menyentuh sebagian besar pengungsi. Ribuan warga bahkan terlihat semakin putus asa menunggu bantuan yang tak kunjung datang.

Selain menangani para pengungsi, pemerintah New Orleans juga dihadapkan pada masalah lain, di antaranya mengevakuasi mayat-mayat yang mulai membusuk. Aksi anarkis berupa perampokan dan penjarahan juga kian merajalela di kota itu. Kepolisian New Orleans menyatakan sudah tidak sanggup lagi mengendalikan keamanan dan ketertiban. Sebuah ledakan besar juga terjadi di pinggiran Kota New Orleans kemarin [baca: Gudang Bahan Kimia di New Orleans Meledak].

Menyikapi persoalan tersebut, Lembaga Manajemen Keadaan Darurat Pemerintah Federal mengatakan akan menerjunkan 14 ribu personel Angkatan Bersenjata ke Wilayah Teluk Meksiko itu. Jumlah ini akan ditingkatkan lagi menjadi 30 ribu dalam beberapa hari mendatang.

Badai Katrina tidak hanya membuat ratusan ribu warga mengungsi. Kilang-kilang minyak di wilayah ini banyak yang ditutup, yang mengakibatkan melambungnya harga bahan bakar minyak[baca: Katrina Membuat Harga Minyak Melambung]. (IAN/Indrasto Indrajaya)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.