Liputan6.com, Jakarta: Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bersama sejumlah tokoh lintas agama membacakan petisi menolak fatwa Majelis Ulama Indonesia soal pluralitas dan Jemaat Ahmadiyah. Mereka menilai fatwa MUI tak menghargai nilai-nilai pluralitas dan kemajemukan bangsa Indonesia. Petisi dibacakan di sela-sela perayaan hari ulang tahun ke-65 Gus Dur di Jakarta, Kamis (4/8) malam.
Dalam sambutannya, Gus Dur juga sempat memberikan dukungan terhadap Amir Jemaat Ahmadiyah Haji Abdul Basit. Bahkan, Gus Dur juga memerintahkan barisan Garda Bangsa--organisasi di bawah Partai Kebangkitan Bangsa--untuk membuka kembali setiap masjid Ahmadiyah yang sempat ditutup. "Kalau belum, besok buka," Gus Dur, menegaskan.
Di lain pihak, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Husein Umar meminta agar semua pihak tak memperkeruh masalah fatwa MUI yang mengharamkan aliran Ahmadiyah. Menurut Husein, masalah Ahmadiyah tak dapat dihubung-hubungkan dengan kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Apalagi, sesatnya ajaran Ahmadiyah memang sudah terbukti sejak puluhan tahun silam. "Ini persoalan yang jelas-jelas merusak akidah Islam," ujar Husein [baca: Pemerintah Diminta Segera Merespons Fatwa MUI].(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)
Dalam sambutannya, Gus Dur juga sempat memberikan dukungan terhadap Amir Jemaat Ahmadiyah Haji Abdul Basit. Bahkan, Gus Dur juga memerintahkan barisan Garda Bangsa--organisasi di bawah Partai Kebangkitan Bangsa--untuk membuka kembali setiap masjid Ahmadiyah yang sempat ditutup. "Kalau belum, besok buka," Gus Dur, menegaskan.
Di lain pihak, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Husein Umar meminta agar semua pihak tak memperkeruh masalah fatwa MUI yang mengharamkan aliran Ahmadiyah. Menurut Husein, masalah Ahmadiyah tak dapat dihubung-hubungkan dengan kebebasan beragama dan hak asasi manusia. Apalagi, sesatnya ajaran Ahmadiyah memang sudah terbukti sejak puluhan tahun silam. "Ini persoalan yang jelas-jelas merusak akidah Islam," ujar Husein [baca: Pemerintah Diminta Segera Merespons Fatwa MUI].(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.