Sukses

Onrust dan Cipir, Pulau Wisata Bernilai Sejarah

Selain keindahan pemandangan alam, Pulau Onrust dan Cipir di Kepulauan Seribu sarat dengan sejarah yang menjadi saksi masa jaya penjajahan Hindia Belanda di Batavia. Kedua tempat ini menarik dikunjungi.

Liputan6.com, Jakarta: Pulau Onrust terletak pada gugusan Pulau Seribu yang kaya nilai historis terletak 14 kilometer dari Jakarta. Untuk mencapai lokasi hanya diperlukan waktu 30 menit dengan menggunakan kapal laut. Perjalanan bisa dimulai dari Pelabuhan Muara Kamal, Marina Ancol atau Muara Angke ke Pulau Bidadari.

Nama Onrust diambil dari bahasa Belanda yang berarti tak pernah istirahat. Nama tersebut memang layak disandang. Karena pada masa penjajahan Belanda awal abad 17 silam, pulau ini merupakan dermaga dan pangkalan militer yang sibuk. Sebagai basis militer, pulau ini dikelilingi benteng dan bangunan militer serta rumah pegawai pemerintah Belanda.

Namun, tahun 1900 fungsi pulau ini kemudian beralih menjadi tempat karantina bagi orang yang baru saja menyelesaikan ibadah haji di tanah suci Mekah. Setelah dibombardir oleh tentara Inggris, kini hampir seluruh permukaan pulau itu dipenuhi dengan puing-puing. Meski tinggal puing dan ternoda ulah tangan-tangan usil, struktur bangunan masih tampak kokoh berdiri. Tembok tinggi dan tebal yang merupakan ciri khas arsitektur Belanda masih dapat terlihat pada sisa bangunan rumah pegawai Belanda.

Membicarakan pulau Onrust tidak bisa lepas dari peran Pulau Cipir. Di antara dua pulau itu terdapat sisa bangunan jembatan yang kini hanya tinggal pondasinya saja. Dulu, jembatan inilah yang menghubungkan antara kedua pulau tersebut. Di pulau Cipir, reruntuhan yang tersisa masih bisa dikenali bentuknya. Salah satunya adalah rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1668.

Selain sebagai benteng pertahanan, Pulau Cipir juga berfungsi sebagai sentral pelayanan kesehatan bagi pegawai-pegawai Belanda. Selain itu, pulau ini juga berfungsi untuk keperluan pemeriksaan kesehatan bagi mereka yang baru menunaikan Rukun Islam.

Sayang, meski sudah ditetapkan sebagai situs purbakala peninggalan sejarah yang ada di Pulau Onrust dan Pulau Cipir tidak terawat dengan baik. Padahal, kekayaan sejarah yang terkandung di kedua pulau tersebut sungguh tidak tak ternilai harganya. (BOG/Widiyaningsih dan Yudi Wibowo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini