Sukses

Banjir Besar Menerjang India

Lebih dari 5.000 warga Himachal Pradesh mengungsi akibat banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Parechu. Banjir yang merendam kawasan Kota Hekou, Guangdong, Cina mulai surut. Sekitar 10 ribu telah kembali.

Liputan6.com, Himachal Pradesh: Banjir besar melanda kawasan Himachal Pradesh, India, baru-baru ini. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Parechu. Sungai Sutlej yang merupakan asal Sungai Parechu ketinggiannya mencapai 15 meter. Sedikitnya 5.000 warga terpaksa mengungsi.

Sebagian besar warga mengungsi ke sejumlah tempat aman, di antaranya gedung sekolah dan kantor milik pemerintah lainnya. Terjangan arus banjir yang deras juga telah menyapu rumah, jalan raya, dan jembatan. Banjir membuat jalur transportasi di Himachal Pradesh putus total.

Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa akibat bencana alam ini. Pejabat India memperkirakan, banjir disebabkan mencairnya salju di kawasan pegunungan Himalaya. Pencairan ini disebabkan peningkatan suhu dan datangnya musim penghujan.

Saat ini, Departemen Pekerjaan Umum India tengah memperbaiki sarana transportasi yang rusak. Pemerintah juga menerjunkan tentara dan polisi dengan menggunakan helikopter untuk melakukan operasi penyelamatan dan mendistribusikan bantuan pada para pengungsi.

Sementara itu, banjir yang merendam sejumlah provinsi di Cina bagian selatan mulai surut. Sekitar 10 ribu warga Kota Hekou, Guangdong yang mengungsi sejak sepekan silam telah kembali ke rumah. Saat ini, para warga sibuk membersihkan rumah mereka masing-masing.

Banjir ini terjadi akibat hujan yang mengguyur sejak sepekan silam. Guyuran hujan membuat Sungai Beijiang meluap. Di sejumlah titik ketinggian, air sungai mencapai tiga meter. Akibatnya banyak rumah warga terendam air. Bahkan aliran listrik di kawasan ini terputus.

Di Provinsi Fujian, banjir mengakibatkan tanah longsor. Longsoran itu menimpa sejumlah rumah penduduk dan menewaskan lima orang. Sebuah stasiun televisi setempat menyiarkan upaya penyelamatan seorang warga yang rumahnya tertimbun longsoran tanah.

Banjir terburuk yang menimpa Cina bagian selatan dalam 100 tahun terakhir ini telah menewaskan sedikitnya 567 orang dan 165 lainnya hilang. Meski air mulai surut, Badan Ramalan Cuaca setempat memperkirakan hujan deras akan turun lagi beberapa mendatang.(JUM/Ijx)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.