Sukses

PDIP Optimistis Mendominasi Pilkada

Dalam pilkada ini, 145 kader PDIP dipastikan maju pada pemilihan bupati dan wali kota serta tujuh lainnya di pemilihan gubernur. PDIP hanya terjegal di Pilkada Kabupaten Manggarai, NTT.

Liputan6.com, Kuta: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri beserta jajarannya menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah di Kuta, Bali, Senin (30/5). Mereka membahas strategi memenangkan kader PDIP dalam proses pemilihan kepala daerah (pilkada) di seluruh wilayah Indonesia. Rakor diikuti sekitar 140 peserta berasal dari pengurus DPD dan DPC di wilayah III atau Wilayah Timur.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Pramono Anung yang turut hadir mengatakan, dalam tiga hari ini PDIP gencar menggelar rakorwil. Pramono mengatakan, PDIP optimistis bisa mempertahankan kemenangan dalam pilkada di sejumlah wilayah. Dalam pilkada ini, 145 kader PDIP dipastikan maju pada pemilihan bupati dan wali kota serta tujuh lainnya di pemilihan gubernur. Calon dari PDIP hanya terjegal di pilkada Kabupaten Manggarai, Nusatenggara Timur. "Kami meyakini potensi untuk mempertahankan kemenangan sangat besar," kata Pramono. Dia menambahkan, DPP PDIP tak menyiapkan anggaran khusus untuk memenangkan kadernya dalam pilkada.

Suhu politik di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, mulai memanas. Sesuai ketetapan Komisi Pemilihan Umum setempat, penetapan calon bupati, baru dilakukan 16 Juni mendatang dan pemilihan dilakukan pada 1 Agustus 2005. Namun saat ini para bakal calon bupati (balon) sudah mulai perang spanduk dan baliho di jalan-jalan utama Kota Painan, ibu kota Pesisir Selatan.

Perang atribut terjadi antara tiga pasang balon, yakni pasangan Nasrul Abit-Syafrizal, Saidah Masfiuddin-Faizal Syarif dan pasangan Yusril-Bakri Akbar. Namun Panitia Pengawas Pilkada setempat belum dapat menjatuhkan sanksi kepada mereka. Menurut Ketua Panwaslih Kabupaten Pesisir Selatan Akke Halim, pihaknya belum bisa menindak karena KPU setempat belum menetapkan mereka sebagai calon yang akan bersaing dalam pemilihan 1 Agustus nanti.

Menjelang Pilkada Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu besok, indikasi politik uang dan pelanggaran lainnya kian merebak. Sejumlah warga melaporkan telah menerima bahan sembako untuk mendukung salah satu calon bupati. Mereka juga menemukan kartu pemilih yang digandakan di hampir di seluruh kecamatan.

Aksi bagi-bagi suvenir dan minuman kemasan dilakukan tim kampanye pasangan calon bupati Sofyan Aleks dan Mohammad Isnan saat kampanye di Lapangan Kota Bangun. Langkah itu diambil untuk menahan warga yang berniat pulang karena tiba-tiba pengeras suara mati. Warga akhirnya bertahan meski sinar matahari cukup terik. Setelah terhenti 45 menit, orasi dilanjutkan oleh Sofyan Aleks dan calon wakilnya, Isnan.

Pasangan calon dari Partai Amanat Nasional dan Partai Keadilan Sejahtera itu membantah mundur dari Pilkada Kutai Kartanegara. Menurut Sofyan, mereka hanya mengundurkan diri acara debat yang digelar KPU Kutai Kartanegara, Rabu pekan silam. Alasannya, mereka tak menyetujui para panelis yang diundang dalam debat tersebut.

Para pasangan calon bupati dan wakilnya sudah menyelesaikan kampanye putaran akhir sejak dua hari silam. KPU setempat telah menetapkan tanggal 29 Mei memasuki hari tenang hingga pilkada berlangsung, 1 Juni besok.

Aksi protes masih mewarnai Pilkada Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Kemarin, ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Partai Gurem Situbondo (Asparagus) mendatangi Kantor KPU setempat di Jalan Cendrawasih. Mereka menuntut KPU Kabupaten Situbondo mencabut penetapan tiga pasangan calon bupati yang dinilai bermasalah.

Salah satu calon bupati yang disorot massa Asparagus adalah Sudirjo yang diusung Partai Golkar dan PDIP. Sudirjo disebut-sebut terlibat dalam kasus penipuan asuransi. Demonstran juga meminta KPU setempat menunda pelaksanaan pilkada dan membuka kembali pendaftaran calon bupati. Ketegangan sempat terjadi antara salah satu perwakilan Asparagus dan anggota KPU Situbondo terkait dengan penetapan jadwal pilkada.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.