Sukses

SBY-Bush Membicarakan Normalisasi Kerja Sama Militer

Agenda tersebut dibicarakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu Presiden Amerika Serikat George Walker Bush. Kemampuan Yudhoyono dalam menangani krisis pasca-Tsunami dipuji Bush.

Liputan6.com, Washington DC: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu Presiden Amerika Serikat George Walker Bush di Gedung Putih, Washington DC, AS, Rabu (25/5) petang waktu setempat. Kedua kepala negara membicarakan masalah perekonomian termasuk rencana normalisasi kerja sama bidang militer. Bush juga berjanji memberi kesempatan prajurit Indonesia belajar di AS. Sejak enam tahun silam, AS memberlakukan embargo militer karena catatan kasus hak asasi manusia di Indonesia dinilai buruk.

Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam pasca-Tsunami juga dibicarakan. Presiden Bush sempat melontarkan pujian kepada Presiden Yudhoyono karena mampu menangani krisis bencana alam itu. Di sisi lain, Yudhoyono berjanji akan terus melaksanakan reformasi demokrasi dan mempermudah proses investasi di Indonesia. Pertemuan Yudhoyono dan Bush diharapkan dapat meningkatkan hubungan politik dan ekonomi kedua negara. Sebelumnya, koalisi dari 53 lembaga HAM sempat meminta Bush agar isu situasi HAM di Indonesia menjadi prioritas pembicaraan.

Presiden Yudhoyono bersama sejumlah menteri dan anggota DPR RI kemudian berkunjung ke Gedung Parlemen AS di Capitol Hill, Washington DC. Rombongan diterima Juru Bicara sekaligus Ketua Parlemen AS Dennis Hastert di ruangan Abraham Lincoln. Isu aktual antara lain kelanjutan negoisasi dengan Gerakan Aceh Merdeka dan pelanggaran HAM berat di Timor Timur--sebelum menjadi Republik Timor Leste--menjadi topik pembicaraan. Dua belas anggota perwakilan Parlemen dari beberapa negara bagian ikut dalam pertemuan itu.

Sementara soal rencana normalisasi kerja sama militer hanya sebatas diskusi. Sebab, Parlemen AS-lah yang mengeluarkan undang-undang larangan penjualan senjata ke Indonesia akibat tingginya tingkat pelanggaran HAM berat. Namun, Hastert menghargai keinginan Indonesia untuk membicarakan dibukanya kembali kerja sama militer.

Dari AS, rombongan dijadwalkan menuju Vietnam untuk kunjungan selama dua hari dan berlanjut ke Jepang. Di Negeri Sakura, Presiden akan bertemu Kaisar Akihito dan Perdana Menteri Junichiro Koizumi [baca: Presiden Yudhoyono Tiba di Washington DC].(KEN/Joy Astro dan Julianus Kriswantoro)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.