Sukses

Seorang Pengibar Bendera RMS Ditahan

Kantor-kantor pemerintah di Kota Ambon, Maluku, sepi, karena banyak pegawai negeri yang tidak masuk pada peringatan hari ulang tahun Republik Maluku Selatan. Pengibar bendera RMS di Liliboi, ditangkap.

Liputan6.com, Ambon: Suasana Kota Ambon, Maluku, tampak normal, Senin (25/4). Dari pantauan udara pagi tadi, tidak tampak bendera Republik Maluku Selatan (RMS) yang berkibar. Aktivitas pelayanan di kantor-kantor pemerintahan lebih sepi dibanding biasanya. Sebagian pegawai kantor pemerintah di Kota Ambon memilih tidak masuk tanpa alasan jelas pada peringatan hari ulang tahun RMS, hari ini. Seorang tersangka pengibar bendera RMS ditahan Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, tadi malam.

Sementara itu, hari ini, lalu lintas masih dipenuhi kendaraan. Meski warga yang ditemui mengakui jalanan tidak ramai. Aktivitas sekolah juga berjalan normal.

Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Ajun Komisaris Besar Polisi Leonidas Braksan mengatakan, lima bendera RMS yang sempat dikibarkan sudah berada di tangan polisi. Dua bendera RMS ditemukan di kawasan Desa Passo dan lainnya masing-masing berkibar di Gunung Nona, Liliboi, dan Waimahu.

Polisi mengatakan, beberapa bendera RMS sempat dikibarkan tadi malam. Tapi, setelah disisir, tidak tampak lagi bendera RMS yang berkibar, baik di atas gedung maupun di puncak-puncak bukit di beberapa wilayah Ambon. Meski menemukan sejumlah bendera RMS, polisi baru menetapkan seorang tersangka. Dia diduga mengibarkan bendera RMS di Liliboi [baca: Atribut RMS Masih Ditemukan di Ambon].

Untuk mengamankan Ambon, polisi telah mendirikan 76 pos di seluruh Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease. Sebanyak 59 pos di antaranya berdiri di daerah yang dianggap paling rawan pengibaran bendera kelompok separatis ini.

Semalam sempat terjadi insiden penangkapan seorang warga di daerah Waihoka. Warga ini dibekuk sekelompok warga lain yang tengah ronda malam karena gerak-geriknya mencurigakan. Warga yang diduga hendak mengibarkan bendera RMS di daerah Waihoka akhirnya diserahkan ke polisi.

Beberapa hari terakhir, suasana kota Ambon relatif cukup panas. Ketegangan ditandai sejumlah ledakan, teror bom, dan penangkapan-penangkapan terhadap sejumlah tokoh dan simpatisan RMS di wilayah itu [baca: Pasangan Suami Istri Pentolan RMS Dibekuk].(TNA/Sahlan Heluth dan Juhry Samanery)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini